Tokoh

IWAN HUTAPEA | Lighting Designer

Semua Jalan Berliku, Yang Penting Selalu Konsisten

daripanggung.com – Perkenalkan, namanya Iwan Budi Setiawan Hutapea. Di dunia seni pertunjukan,  Iwan Hutapea, demikian lelaki kelahiran Yogyakarta 21 Januari 1969 itu disapa,  adalah satu dari sedikit persona yang “babat alas” di dunia pencahayaan.

Bahkan sewaktu bocah,  sepengakuannya,  tidak terbersit sedikitpun akan menjadi seperti sekarang,  menjadi seorang Lighting Designer. Yang ada menjadi pegawai Bank.

Mari kita runut ke belakang jejak pendidikan formilnya. Sewaktu  SMA jurusan Sosial yang dia pilih. Kemudian kuliah di Jurusan Ilmu Komputer di Bina Nusantara. Lalu program extension Akuntansi di UI adalah pilihannya. “Arahnya ke Keuangan dan Perbankan lah” kata si empunya nama membuka pembicaraan.

Anak ke-3 dari 3 bersaudara ini menambahkan, tidak ada yang berprofesi sama dalam keluarganya. Meski kakaknya yang nomor 2 profesinya mendekati, lebih ke bidang Event Organizer.

Meski demikian,  toh perjalanan nasib mengantarkannya ke jenjang pekerjaan seperti sekarang. Dan itu tetap menerbitkan kebanggan kepada anakanaknya. “Di saat mereka liat TV, ada lighting, mereka suka komentar.. “Ooww, itu lampunya Papa” kata Iwan.

Meski sejatinya saat awal karir dia membangun mimpinya seperti sekarang,  membutuhkan perjalanan yang berliku dan mendaki. “Pertama kali saya kerja, jaga kolam renang. Di sebuah klub, punya salah satu kedutaan di Jakarta tahun 1987-1988. Bagian kerja saya tuh jagain handuk kotor dan handuk bersih” kenangnya.

Setelah itu,  Iwan mulai menjalani Etcetera Entertainment, yang pada awalnya lebih condong di bidang Production Services. Seiring berjalannya waktu, tahun 2006 mulai berjalan dengan Etcetera Lighting yang berfokus di Rental Lighting sampai sekarang.

FOH Laffestival (Foto Dok. Pribadi)

Jangan tanyakan cerita duka yang belum dilalui Iwan saat mengawali karir sebagai menjalani penata cahaya. “Dukanya banyak sekali, karena memang orang menganggap ini adalah pekerjaan yang tidak bisa diharapkan. Jam kerja panjang, tingkat stressnya tinggi, tapi secara penghargaan masih tergolong kecil sekali” katanya.

Briefing Konser Koes Plus 2005 (Foto Dok. Pribadi)

Tapi karena pekerjaan ini bagi Iwan menjadi hobi, dia melakukan dan memaknainya dengan senang dan sepenuh hati. “Pekerjaan yang paling enak kan melakukan hobi kita. Hobi menjadi pekerjaan, jadi hobi yang dibayar. Itu yang membuat saya tetap konsisten dari awalnya menjadi seorang crew sampai seperti sekarang ini” ujarnya.

Pencapaian terbesar Iwan selama menjadi penata cahaya terjadi saat dia dilibatkan menangani Tata Cahaya di acara PON di Bandung beberapa tahun lalu. “Menurut saya itu skala yang besar untuk saya pada saat itu” katanya.

Oleh karenanya,  ke depannya dia berharap dapat kembali bisa dipercaya menangani sebagai penata cahaya di berbagai event besar lainnya.  Untuk itu, sampai saat ini dia  ingin senantiasa mengabdi untuk pendidikan di dunia tata cahaya di Indonesia.

“Saya ingin membagikan pengalaman saya kepada generasi penerus lighting yang ada.  Supaya mereka tidak mengalami apa yang pernah saya rasakan, khususnya hal-hal yang tidak enak. Karena kita bisa lebih baik, bisa lebih maju dengan meningkatkan skill pribadi. Pencapaian cita-cita kita akan lebih muda dengan pendidikan” katanya penuh harap.

Lewat jalur pendidikan yang mengkhususkan kepada bidang inilah,  Iwan meyakini masa depan dunia penata cahayaan di Indonesia akan makin berkibar. Keberkibaran itu makin cepat terjadi,  jika ekosistem perkembangan dunia pencahayaan juga mendukung.

Basic Lighting Workshop

Ihwal dukungan itu,  dalam pengalamannya,  datang pertama dari lingkungan terdekatnya. “Yang paling mendukung di profesi saya ya istri saya. Karena kadang banyak sekali halangan-halangan atau problem yang terkadang bikin saya patah semangat dalam menghadapi tanggung jawab saya sebagai Lighting Designer. Tapi berkat istri saya yang selalu mendorong saya dari belakang. Semua jadi bisa berjalan seperti sekarang. Juga apresiasi dari anak-anak, itu yang selalu bikin saya terus maju” kata Iwan membocorkan kunci kesuksesannya.

Untuk itu,  sebagai senior di bidang ini,  dia memberikan wejangan bagi generasi penerus penata cahaya. “Bagi temen-temen yang masih muda, masih sangat bisa untuk berkarir lebih jauh, Lighting Designer saat ini bisa menjadi suatu pekerjaan yang bagus, menghasilkan, menjadi suatu mata pencaharian yang bagus” terangnya.

Hal itu menjadi keniscayaan,  karena menurut Iwan, market dunia ini sangat terbuka. “Jadi, dengan segala kelebihannya itu, akan banyak orang yang akan menekuni profesi ini, jadi kompetisi akan semakin tajam,” tekannya.

Oleh karena itu,  Iwan menghimbau untuk generasi muda untuk selalu terus mengembangkan diri, karena dunia tata cahaya ini peluangnya besar sekali. “Tetap konsisten, bahwa hal-hal yang menyulitkan, problem, itu pasti ada. Tapi konsistensi dan tidak mudah patah semangat, menjadi kunci utama,” pungkasnya. (Benny Benke & danny fe)

 

Tags
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close